Dani dan Mama di Waterland

Sejak kecil, Dani selalu ingin jalan-jalan ke taman wahana air dengan keluarganya. Sebelum mimpinya sempat terwujud, ia terdiagnosis kanker ginjal yang jarang ditemui. Saat itu dia baru berumur 8 tahun.

Saat pertama dikunjungi oleh Suster Yuni dari Yayasan Rumah Rachel, Dani cenderung diam dan menarik diri. Ia menghabiskan hari-harinya di tempat tidur, senantiasa menahan rasa nyeri yang disebabkan oleh tumor yang tak terkalahkan oleh kemoterapi.

Jelas terlihat bahwa ia tidak mendapat dosis obat antinyeri yang cukup. Seperti yang umum terjadi, keluarga Dani belum dilatih bagaimana cara memberi obat secara benar. Dalam kunjungan mingguannya, Suster Yuni mendedikasikan waktunya mengajarkan ibu Dani untuk memberikan obat antinyeri secara tepat. Suster Yuni pun meyakinkan keluarga untuk jangan segan menghubungi dia kapan pun mereka memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai kondisi Dani. Tidak lama kemudian, nyeri Dani berkurang dan semangatnya pun kembali.

Masalah Dani belum selesai. Persediaan obat antinyeri yang ia miliki mulai berkurang. Ayahnya perlu pergi ke rumah sakit dan bertemu dengan dokter onkologinya untuk meminta resep baru. Tapi sayangnya, akhir-akhir ini sang ayah sulit mendapat pekerjaan. Jangankan membayar ongkos ke rumah sakit, untuk makan sehari-hari pun mereka perlu berhutang kepada para tetangga.

Tanpa obat antinyeri, Dani bisa kembali menghabiskan hari-harinya dalam kesakitan yang luar biasa. Namun karena kemurahan hati para pendukung Yayasan Rumah Rachel, kami bisa membantu Dani dan keluarganya untuk pergi ke rumah sakit dan mendapat perawatan yang ia butuhkan. Dalam beberapa hari berikutnya, ibu Dani tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya, melihat Dani ceria seperti dulu.

Begitu Dani merasa lebih baik, ia menceritakan rahasianya ke Suster Yuni. “Aku mau main perosotan air sama Mama,” bisiknya, sambil tersenyum malu. Matanya berbinar penuh harap. Ia sama sekali belum pernah jalan-jalan ke taman wahana air.

Suster Yuni dan teman-teman di Yayasan Rumah Rachel meminta bantuan kepada para donor. Impian Dani terwujud, ia jalan-jalan ke Waterland Metland Cakung bersama ibunya. Senyum lebar terukir di wajahnya saat ia bermain air dengan ibunya, terbebas dari nyeri. Dani menjalani hari penuh kebahagiaan, bermain dan menghabiskan waktu dengan orang tersayang, seperti seharusnya seorang anak.

Mau kah Kamu bantu kami mendukung anak-anak yang hidup dengan penyakit serius, serta keluarga mereka, agar mereka bisa hidup terbebas nyeri dan dengan bahagia? Klik di sini untuk berdonasi.

Dani dan Suster Yuni di Waterland

0 Comments

Leave your comment