Alesha dengan kue Nakano Miku favoritnya

Dengan butir-butir waktu yang seolah mengalir deras dari jam pasir kehidupan Aleha, semakin penting bagi kami untuk menjadikan setiap momen yang ada dari sisa waktu Alesha, menjadi istimewa. Oleh karena itu mendekati bulan ulang tahunnya, kami tahu kami harus menjaga momen berharga itu, merayakan waktu yang masih ia miliki.

Hari yang telah ditentukan

Hari itu adalah hari istimewa yang sudah ditentukan untuk merayakan ulang tahun Alesha. Meski gadis itu sempat ragu, namun sejenak kemudian ia pun setuju untuk merayakan ulang tahunnya satu bulan lebih cepat. Karena, kenapa tidak?

Ketika perawat Dadan dari Rachel House tiba di rumah Alesha pagi itu, Dadan merasa sangat lega melihat senyum mengembang yang terlukis di wajah Alesha. Di pagi hari itu, seolah matahari memancarkan cahaya indahnya ke kamar Alesha.

Gadis berusia 13 tahun tersebut, yang telah melalui 2 tahun yang melelahkan dalam perjuangannya melawan Osteosarcoma, seolah diberikan beberapa hari untuk beristirahat dari nyeri hebat dan berbagai kompleksitas yang telah menderanya.

Namun pertama-tama, seperti biasa Dadan harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa massa kanker yang telah meninggalkan luka menganga di bahu Alesha, dan memeriksa kateter Alesha untuk memastikan kondisinya bersih dan berfungsi dengan baik.

Hari itu, selama pemeriksaan, Alesha tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri ataupun ketidaknyamanan. Matanya terus menatap keluar, tidak sabar menantikan pesta ulang tahunnya dimulai.

“Sudah selesai belum?” Alesha bertanya untuk kedua kalinya.

Dadan tersenyum. Ia sangat senang dan lega melihat Alesha begitu ceria dan penuh semangat, bahkan meskipun kanker tengah menggerogoti tubuhnya.

“Sedikit lagi ya, habis itu kita selesai,” ujar Dadan meyakinkannya.

Gadis itu mengangguk, seraya matanya kembali menatap ke arah lorong di luar kamarnya.

Sebenarnya ulang tahun Alesha masih satu bulan lagi. Jadi ketika perawat Dadan pertama kali menyarankan agar perayaan ulang tahun dimajukan, Alesha merasa tidak yakin.

“Memangnya boleh?” bisik Alesha bertanya kepada ibunya.

Di tengah banyaknya ketidakpastian, dan karena kondisi Alesha terus menurun, kami ingin memastikan Alesha dan keluarga masih dapat menikmati perayaan ulang tahunnya bersama-sama, yang mungkin akan menjadi ulang tahun terakhirnya.

Begitu Alesha dan sang ibu setuju dengan saran Dadan, tim Rachel House dan volunteer kami bekerja keras untuk mempersiapkan hari bahagia itu dengan berbagai hal yang Alesha sukai dan inginkan.

Volunteer kami yang luar biasa murah hati, Tiar Vafilin, yang selama bertahun-tahun telah membantu Rachel House memberikan senyum bahagia di wajah pasien kami dengan membuatkan berbagai kue ulang tahun impian mereka, dalam waktu singkat segera membuatkan kue ulang tahun spesial untuk Alesha.

“Oke, kita selesai!” kata-kata Dadan langsung membuat senyum Alesha mengembang.

Seolah mendapat aba-aba, keluarga Alesha masuk ke kamarnya seraya menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Ibunya masuk sambil memegang kue ulang tahun dengan lilin warna-warni yang menyala dengan ceria.

Meski tak bisa bangun dari tempat tidurnya, kegembiraan terpancar jelas di wajah Alesha. Dia memandang dengan takjub, kue dan berbagai kado di tangan Dadan.

“Ini kan Nakano Miku, karakter anime favoritku!” ucap Alesha dengan penuh semangat saat melihat kue ulang tahunnya. Sangat sangat mengetahui bahwa permintaan kue ulang tahunnya terpenuhi.

Dadan dapat melihat ekspresi kesedihan di mata orang tua Alesha, bahkan saat mereka duduk di lantai untuk menyemangati Alesha meniup lilin. Di hati keduanya, mereka tahu, bahwa ini mungkin terakhir kalinya mereka melihat gadis kecil mereka meniup lilin ulang tahun. Inilah kenyataan pahit yang sangat menghancurkan hati kedua orang tua Alesha.

Namun di hari itu, Dadan berharap setidaknya ia bisa meringankan sedikit beban orang tua dan membantu membawa keceriaan bagi Alesha dan keluarganya.

Apa yang kami lakukan untuk membantu?

Alesha didiagnosa menderita Osteosarcoma (kanker tulang) pada usia 12 tahun. Ketika ia masuk ke dalam layanan Rachel House, kankernya telah menyebar ke paru-paru, dan sudah tidak lagi merespons pada pengobatan kuratif.

Massa kanker telah menembus kulit Alesha, meninggalkan luka menganga. Kanker merusak system tubuhnya, mengakibatkan penyumbatan usus yang membuat Alesha sering merasa nyeri hebat  dan rasa tidak nyaman yang luar biasa di perutnya. Pergerakan Alesha juga menjadi terbatas. Satu-satunya yang bisa menghibur Alesha hanyalah menonton anime.

Karena Alesha dan keluarga menolak untuk pergi ke rumah sakit di tengah pandemi yang terus berlangsung, kunjungan perawat Dadan adalah satu-satunya dukungan medis yang dapat mereka andalkan untuk membantu mengelola gejala penyakit Alesha yang semakin kompleks. Perawat Dadan harus melewati banyak sekali tantangan untuk dapat memberikan Alesha akses kepada morfin dosis tinggi, agar Alesha tetap nyaman dan bebas dari rasa sakit. Beruntung bagi Alesha, dokter onkologi dan tim di rumah sakit tetap bersedia bekerja sama dengan Dadan untuk memastikan Alesha merasa nyaman.

Kami tidak dapat membayangkan, akan seperti apa hari-hari terakhir Alesha tanpa kehadiran perawat Dadan di sisinya. Untuk setiap anak yang dirawat oleh Rachel House, kami menyadari bahwa ada lebih banyak anak di luar sana yang harus menanggung rasa sakit dan penderitaan, tanpa adanya akses ke perawatan yang sangat mereka butuhkan.

Inilah yang membuat perawat kami terus berjalan, di tengah berbagai rintangan agar dapat menjangkau anak-anak yang membutuhkan kami. Senyum di wajah Alesha adalah penyemangat kami, mengisi hati kami dengan rasa syukur yang dalam, karena kami tahu, pada momen itu, ia dalam kondisi baik.

*Nama diubah untuk privasi. 

 

Maukah kamu ikut memberikan secercah kebahagiaan bagi anak-anak yang dirawat oleh Rachel House? Mari berdonasi untuk mendukung pelayanan kami.  Klik di sini untuk berdonasi.