Vini adalah seorang gadis berusia 11 tahun yang hidup dengan HIV. Berat Vini hanya 12 kg, kurang dari setengah berat badan normal anak seusianya, 28 kg. Akibat penyakitnya, Vini mengalami gizi buruk berat yang memperburuk sistem kekebalan tubuhnya. Kedua orang tua Vini telah meninggal, namun ia mendapat curahan kasih sayang dari kakek dan nenek yang tinggal dengannya. Vini memiliki hubungan yang erat dengan kakeknya, Pak Salim, yang sangat mengasihi Vini dan senang menghabiskan waktu bersama Vini.
Pada hari pertama saya mengunjungi Vini bersama Pak Dadan, salah satu perawat di Rachel House, Vini sedang asyik menonton kartun di TV. Saya sungguh tersentuh melihat Pak Dadan bermain dengan Vini sambil ia bersiap melakukan pemeriksaan medis rutin.
Pak Salim, yang bekerja sebagai buruh bangunan, baru saja pulang untuk makan siang dan duduk bersama kami untuk bercerita mengenai kisah Vini. Pak Salim menceritakan masa kecil Vini, di mana pada umur satu setengah tahun ibunya meninggal. Karena tragedi ini, ditambah lagi dengan penelantaran oleh ayahnya, Vini akhirnya dirawat oleh kakek dan neneknya. Pak Salim masih ingat bahwa bahkan sejak masih di dalam kandungan, Vini sudah memiliki berbagai masalah kesehatan dan Vini pun lahir dengan gangguan paru-paru.
Diagnosis tidak terduga
Pada awal tahun ini, kesehatan Vini terus menurun tanpa alasan yang jelas sampai akhirnya Pak Salim memutuskan untuk membawa Vini ke rumah sakit. Saat itulah akhirnya Vini terdiagnosis dengan HIV. Karena penyakitnya tidak diketahui dan tidak terobati selama bertahun-tahun, HIV di badan Vini telah menyebabkan malapetaka dan menghancurkan sistem kekebalan tubuhnya. Hampir seluruh hayatnya, berat badan Vini sangat rendah mendekati level yang membahayakan.
Pak Salim bercerita mengenai bagaimana keadaan Vini membaik setelah ia didiagnosis dan dirujuk ke layanan rawat rumah Rachel House. Pak Salim juga mengatakan bahwa dukungan yang diberikan oleh tim perawat Rachel House sangat lah berharga untuk Vini serta keluarganya.
Pak Dadan juga melihat kemajuan signifikan pada kondisi Vini dalam beberapa bulan ini sejalan dengan kondisinya yang semakin stabil. Pak Dadan juga berkata bahwa meskipun “berat badan Vini belum berubah, tapi ia kelihatan lebih sehat dan dapat bermain seperti anak-anak lain.”
Jelas terlihat bahwa Pak Salim sangat menyayangi dan merasa bangga akan cucunya. Selama kunjungan kami, Pak Salim senantiasa menyuruh Vini menunjukkan berbagai karya gambarnya. Pak Salim juga dengan bangganya mengatakan bahwa meskipun Vini sering merasa lelah, ia memiliki semangat berapi-api yang terus mendorong dirinya untuk kembali beraktivitas dan bermain bersama teman-temannya.
Pelaku rawat berdedikasi
Perawat Dadan dan Pak Salim lalu mulai membicarakan ulang tahun Vini baru-baru ini. Ketika Vini berada di rumah sakit beberapa hari sebelum ulang tahun, keinginan terbesar Vini adalah untuk merayakan ulang tahunnya dengan meriah di rumah bersama teman-teman dan keluarga. Oleh karena itu, ketika Vini akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit, tim Rachel House membantu Pak Salim mengadakan acara ulang tahun besar-besaran yang dihadiri oleh banyak teman dan tetangga Vini!
Meskipun hidup mereka jauh dari berkecukupan, di rumah yang dibangun dengan susah payah oleh tangan dan keringat Pak Salim sendiri di atas tanah milik orang lain, kemurahan hati keluarga Vini sungguh mengharukan. Makanan yang senantiasa disediakan oleh Nenek Vini, kelembutan yang bersinar di wajah Pak Salim, tekad dan dedikasinya dalam merawat cucunya, serta keceriaan Vini di tengah penyakitnya, dapat membuat siapa pun merasa diterima di rumah mereka. Sebuah rumah yang sederhana, namun penuh inspirasi dan menggugah hati.
Pak Salim dan istrinya akan terus mencurahkan hidupnya untuk menyayangi dan mengasuh Vini, ditemani oleh tim Rachel House, yang akan berada di sisi mereka dalam perjalanan panjang dan berliku ini.
Cerita ditulis oleh Cynthia Clara D. Law
Jika Kamu ingin bergabung dalam perjalanan kami mendukung anak-anak yang hidup dengan penyakit serius seperti Vina dan keluarga, silakan salurkan donasimu ke Rachel House.
Mau kah Kamu bantu kami mendukung anak-anak yang hidup dengan penyakit serius, serta keluarga mereka, agar mereka bisa hidup terbebas nyeri dan dengan bahagia? Klik di sini untuk berdonasi.
0 Comments