Rachel House, sebuah yayasan yang memberikan banyak harapan untuk mereka yang tetap berjuang dalam luka, pedih, tangis dan haru. Dari Rachel House saya belajar banyak hal, tidak hanya tentang merawat pasien, namun juga tentang sebuah ketulusan. Di Rachel House saya menemukan banyak hal yang sebelumnya belum pernah saya temui. Takjub, itulah yang saya rasakan pertama kali berada di Rachel House, dengan kepedulian tanpa memandang status sosial. Sebuah ketulusan yang mungkin saja tidak semua orang bisa melakukannya.
Banyak orang bilang “Teori dan Praktik itu Berbeda”, namun tidak untuk Rachel House, karena mereka dengan sangat apik menerapkan teori-teori itu pada sebuah praktik nyata di lapangan, bahkan dengan senang hati mereka merawat pasien secara komprehensif, agar pasien yang mereka rawat dapat tersenyum bahagia dengan kualitas hidup yang berbeda. Segala upaya mereka lakukan yang terbaik bahkan ditengah masa pandemik ini mereka tetap bekerja keras tanpa lelah, demi melihat sebuah kebahagiaan pasien yang terpancar dari wajah mungil nan lugu.
Tiga bulan berlalu, tidak hanya tentang teori pembelajaran, tapi juga tentang kepribadian. Pembelajaran tentang asuhan keperawatan mungkin tak terhitung lagi yang saya dapatkan, dan juga, mereka sangat luar biasa mengajarkan tentang kepribadian, tentang menghargai sebuah pendapat, tentang menjadi pendengar yang baik di setiap luapan emosi yang muncul. Mereka mengajarkan untuk menenangkan dengan ketulusan, bersikap empati dengan hati.
Mungkin sebuah ketulusan itu tidak mudah untuk dilakukan, tidak semudah berucap dengan lidah. Namun perlahan saya berjalan. Oh tidak, saya berawal dari merangkak, hingga belajar berdiri dan akhirnya saya berjalan hingga suatu saat nanti saya akan berlari, dengan kesabaran mereka yang membimbing dengan pasti, selalu menuntun saya walau terkadang saya terjatuh, namun mereka selalu membuka tangan untuk menolong, hingga saya berdiri dan menggandeng saya berjalan, lalu kemudian beranjak pergi, pergi dari sebuah keterpurukan menuju rasa optimis untuk menggapai sebuah ketulusan. Terima kasih teramat dalam saya ucapkan untuk teman-teman, yang telah mengubah kepribadian dan pandangan saya.